Lantai Dek Bambu Karbonisasi Dalam

Bambu telah terbukti menjadi pilihan lantai yang serbaguna dan fungsional untuk rumah, kantor, dan fasilitas lainnya. Namun, memahami beberapa dasar proses konstruksi dapat membantu Anda membuat pilihan lantai yang tepat sejak awal.

Lantai bambu biasanya dibuat dalam tiga bentuk: horizontal, vertikal, atau anyaman untai (ii). Lantai bambu horizontal dan vertikal dianggap sebagai produk rekayasa, yang memberikan tampilan bambu sekaligus memperkuat lantai secara signifikan dengan melapisi bambu dengan spesies kayu yang lebih kuat sebagai sub-lapisan.

Bambu anyaman untai dianggap sebagai produk lantai yang kokoh dan paling kuat dari ketiga jenis lantai tersebut. Bambu ini juga mengandung proporsi perekat yang berpotensi beracun lebih rendah. Bambu ini dibentuk di bawah tekanan tinggi yang membuatnya lebih tahan terhadap perubahan kelembapan.

Jika dipanen dan diproduksi dengan benar, lantai bambu bisa sama awet dan kuatnya (bahkan lebih kuat) dibandingkan lantai kayu keras tradisional. Namun, karena variabelnya, ada beberapa tindakan pencegahan kadar air (KKA) khusus yang kami rekomendasikan.

Tindakan Pencegahan Kelembaban Khusus untuk Bambu

Jika bambu adalah tampilan yang Anda inginkan, ada empat hal yang perlu dipertimbangkan untuk mencegah masalah terkait kelembapan pada lantai bambu Anda:

Pengaturan Pengukur Kelembapan – Saat memasang lantai, sumber dan konstruksinya dapat memengaruhi tingkat kelembapan ideal untuk setiap lingkungan, dan pengaturan spesies atau berat jenis (BJ) dapat sangat bervariasi tergantung pada sumber dan proses pembuatannya. (Perlu dicatat bahwa saat ini belum ada sistem pemeringkatan standar untuk bambu.)

Engineered atau Strand Woven? – Jika lantai Anda merupakan produk engineered, Anda mungkin perlu menyesuaikan kedalaman pembacaan alat ukur kelembapan kayu untuk memeriksa lapisan atas (bambu) dan jenis kayu di bawahnya. Kedua jenis kayu tersebut harus seimbang dengan lokasi pemasangan untuk mencegah masalah lantai akibat kelembapan, dan mencegah terjadinya masalah pemisahan pada produk itu sendiri.

Kontrol Lingkungan (HVAC) – Beberapa pihak merekomendasikan agar mereka yang tinggal di daerah dengan kelembapan tinggi tidak menggunakan lantai bambu (i) karena laju pemuaian dan penyusutan yang tidak dapat diprediksi selama perubahan musim. Bagi para pemasang di area ini, aklimatisasi sangatlah penting! Setelah pemasangan, penting bagi pemilik rumah di area ini untuk memantau kondisi ruangan (suhu dan kelembapan relatif) secara cermat guna mencegah potensi masalah.

Aklimatisasi – Cara terbaik untuk menghindari masalah pada produk lantai apa pun adalah memastikannya telah mencapai kadar air ekuilibrium, atau EMC, dengan ruang tempat pemasangannya. Tidak seperti kebanyakan lantai kayu, lantai ini dapat mengembang seiring panjangnya, serta lebarnya, dan bambu anyaman untai membutuhkan waktu yang jauh lebih lama daripada lantai lain untuk beraklimatisasi. Ruangan harus berada dalam kondisi siap pakai, dan harus diberikan waktu yang cukup agar papan lantai mencapai EMC sebelum pemasangan dimulai. Gunakan pengukur kadar air kayu yang akurat, dan jangan mulai pemasangan sampai produk mencapai kadar air ekuilibrium yang stabil.